Toraja !

1 komentar

TORAJA. Miss it so much! With their culture, kindness, friendly, love, and also their food haha. Like mie titi, pa' piong, golden fish with sauce, sticky rice, ice oreo, apple pasta and many moreeeee ! argh! Wanna go there again ;)

Each end of the year i must go there because i don't wanna miss Lovely Toraja Event!. Yeah, in one years i go there only one time. Its about 2 weeks. Because toraja is so faaaaaaaaaaar from my hometown. From Jepara, we must go to Semarang first then we go to Jogja or Surabaya for transit, by a plane. After that we go to Makassar. Makassar is Capital city of South Sulawesi. It's nice too. Last, we go to Toraja with a car. it's about 5 hours between Makassar and Toraja.

Arrive at Toraja, we were greeted by Friendly and Kindly people. I like Toraja! First time, i go to my uncle house, Uncle Anto is his name. At there i've friend, same like me. Named Gytha Pasolang. But, now she school in Kalimantan. Ooh, so far. I wish when there are Toraja Lovely Desember event. She spend her holiday with me in Toraja. And there are Ma'am Adelina Pasolang, Miko, Ocha and Jevon. They are very nice person!

At 2009, all of we went to Batutumonga to celebrate Uncle Anto's Birthday. Nice view when i saw the trip. it's very high hills but car could pass by. I was very worried that moment, but i tried to be ussual with listened to music. One album of Sabrina's Song. You know? right and left side are cliff. It was scared moment! About 5 o'clock we arrived at villa. Very cold at there. We could look Toraja city from there. So beautiful. When night came, we lighted some firework. Me and my Brother lighted it above big stone. We didn't know, what is its. After dinner, we played card. We are me, Gytha, Tata, adn Reynold. I just played a while. Then, i felt so tired and wanna slept. But, suddenly they rushed and jumped to my bed. I was shocked. Tata said that he looked ghost. Argh i don't want to discuss it..

At morning, we could look a thick fog. Very cooooold. We didn't want to take a bath. Bbbrrr.. After breakfast, all of we went to Batutumonga. It was a big stone. Hmmm, talk about big stone.. the big stone when i lighted some firework above it. Infact, It is a GRAVE! OMG! And Batutumonga too. It's a big grave. JUst nobleman is buried at there. Bbrr..

I like when christmas coming. Christmas atmosphere is very warm there. At morning, Toraja is very quiet because people go to their church. At Night all of people go to their family, friend, and neighbor. Same like Ied Fitri. After 6 o'clock, all of people light some fireworks! Everyday and Everynight till New year! I like Torajaaaaaaaaaaa ! Wanna go to there again :)

thanks my fam in Toraja ;)

Jepara's culture

0 komentar



Tanggal 24 Mei 2010 kemarin , saya bareng sama adek , kakak , pacar ngeliat tradisi di Desa Tegalmbi Kecamatan Kota Jepara yang dilakukan secara turun-temurun dan cukup unik, namanya Tradisi Sedekah Bumi Obor-Oboran. Kalo ngeliat namanya, tradisi ini bisa dibilang sebagae tradisi yang bahaya ! ( BANGET ! ) , soalnyaa tradisi ini make alat WAJIB .. yaitu api di obor bambu yang diisi minyak tanah trus dibakar. Warga Desa Tegalsambi banyak yang nyebut tradisi ini dengan sebutan Perang Obor ato adu kesaktian dengan cara mukulin obor api yang nyala ke tubuh para pelakunya / lawannya ( hiiiyh ). penonton Perang Obor kadang" ada yang kena api , kalo lukanya parah bisa minta air sama petinggi Desa itu .. supaya cepet sembuh gitu ckck



pemainnya pake sepatu , jaket , sarung tangan , sama topeng biar semua kulitnya ketutup ..

Kayak biasanya Upacara Sedekah Bumi, Tradisi Obor-Oboran ini juga punya mitos yang masih dipercayai sama orang". Konon, Tradisi Obor-Oboran dilakukan gara" ulah Ki Gemblong, seorang penggembala ternak di Desa Tegalsambi.

Critanya waktu zaman duluuuuuu di Desa Tegalsambi ada seorang petani kaya raya namanya Mbah Babadan. Petani ini punya banyak banget hewan ternak. Gara" saking banyaknya jumlah ternak yang dimiliki, Mbah Babada pun tak mampu memelihara hewan-hewannya itu sendirian. Akhirnya, seorang warga bernama Ki Gemblong menawarkan diri buat memelihara hewan-hewan ternak Mbah Babadan. Kesepakatan pun dilakukan dan Ki Gemblong mulai memelihara ternak Mbah Babadan.

Kepandaian Ki Gemblong memelihara ternak ternyata ngebuahin hasil. Dalam waktu singkat hewan ternak yang dipeliharanya jumlahnya nambah banyak, bahkan boleh dikatain berlipat-lipat dan badannya NDUD ! hehe

Ngelihat keberhasilan melihara hewan ternak, Mbah Babadan pun sangat gembira. Ia terus-menerus berterimakasih dan muji" Ki Gemblong.

Suatu hari, Ki Gemblong menggembala hewan-hewan ternaknya di deket sungai. Ki Gemblong kaget gara" ngeliat di sungai itu banyak sekali ikannya. Ngeliat banyaknya ikan di sungai yang jernih itu, perut Ki Gemblong tiba-tiba terasa melilit LAPEER. Akhirnya Ki Gemblong makan ikan" tsbt dengan cara dibakar.

Waktu ikan bakar yang diambil dari sungai itu dimakan, Ki Gemblong kagett. Soalnya ikan yang dimakan enak sekaliiiiy. Ki Gemblong ketagihan -,-

Mulai saat itu, tiap hari Ki Gemblng selalu nggiring ternaknya ke tepi sungai trus dia mninggalkan hewan ternaknya gitu aja. Ki Gemblong asik nangkap, mbakar dan makan daging ikan itu, sementara hewan ternaknya dilupain ( kasiaan ). Akhrinya , suatu hari, hewan-hewan ternak yang digembala Ki Gemblong jadi kurus-kurus malah banyak banget yang sakit trus mati :'(

Mbah Babadan pun tau, trus Ki Gemblong dipanggil buat nghadep. Mbah Babadan marah banget ngeliat ulah Ki Gemblong. Mbah Babadan ngambil seikat daun kelapa kering trus dibakar jadi obor. Dengan obor itulah Mbah Babadan berkali-kali mukul kepala Ki Gemblong. Ngerasa sakit, Ki Gemblong bangkit dan ngelawan pake obor juga ...

Percikan api obor yang dipukul"in kdua orang itu ada yang mmbakar jerami yang ada di kandang. Kandang ternak itu akhirnya kebakar dan hewan ternak milik Mbah Babadan yang lagi sakit dan kurus-kurus lari tunggang langgang ketakutan.

Sejak itulah, masyarakat Desa Tegalsambi yakin bahwa untuk ngusir penyakit perlu dilakukan Tradisi Obor-Oboran. Prosesi ini masih sering dilakuin jadi rangkaian Upacara Sedekat Bumi Desa Tegalsambi.





Salah satu syarat buat nggelar Tradisi Obor-Oboran seblum upacara mulai ,lebih dulu harus nyembelih 1ekor keboo jantan yang blum pernah dipake buat ngebajak sawah. Trus, empat pusaka sakti milik Desa Tegalsambi wajib disiapin di suatu tempat dan diberi sesaji bunga setaman. Bunga setaman bekas dipake sesaji ini nanti bakal ditumbuk halus dan digunain buat obat bagi pelaku/pemain Perang Obor yang kena luka bakar =D


Thanks to : Tirta Perdana Saleh and Isal Ahmad for Photos :)
more details :: Jepara Bumi Kartini

Sejarah Stadion Kamal Djunaedi

2 komentar

hm .. susah banget nyari bahan" buat bikin ni artikel ..
artikel tentang stadion di Jepara yang Terlupakan :p
sekiranya ini udah lengkap :)
sorry kalo ada yg kurang ato ada yg salah ..

Pada 28 Agustus 1973, di Salatiga digelar partai puncak perebutan Piala Makutarama. Dua tim bertetangga dari daerah pesisir utara Pulau Jawa, Persijap Jepara dan Persipa Pati berjuang mati-matian untuk menjadi juara.

Langit cerah, dan tak ada pertanda hujan akan turun saat wasit Dardiri asal Salatiga meniup peluit isyarat kick off babak pertama dimulai. Di babak pertama, Kamal Djunaidi, seorang striker muda Persijap menunjukkan kelasnya sebagai ujung tombak tim. Gerakannya lincah, agresif, dan variatif. Suatu saat di babak pertama itu, tendangannya menggetarkan jala lawan, dan kedudukan tetap 1-0 hingga 45 menit pertama berakhir.

Ketika kaki Syarief KS, kapten tim Persijap, menggelindingkan bola kick off babak kedua, langit gelap oleh mendung yang menggelayut. Suara halilintar datang bertubi, memekakkan ribuan pasang telinga yang memadati stadion. Saat itulah, di lapangan terlihat api berkobar.

Hampir semua pemain tergeletak, termasuk wasit Dardiri. Syarif KS masih berdiri terpaku, tak mafhum apa yang baru saja terjadi. Tubuh Kamal Djunaidi yang semula lincah terlihat mengepulkan asap. Kaus kaki, sepatu, dan celananya terkoyak api. Tujuh anggota skuad Persijap lainnya luka bakar parah. Hanya Kamal Djunaidi, pemuda asal Kelurahan Panggang yang meninggal di tengah lapangan. Api halilintar itu mengakhiri kariernya di tim yang sangat dicintainya.

Tapi, hembusan nafas terakhirnya menorehkan prestasi gemilang. Kedudukan 1-0 itu membuat Persijap berhak memboyong Piala Makutarama. Nama Kamal Djunaidi kemudian diabadikan menjadi nama stadion untuk mengenang pengorbanan, spirit, sekaligus prestasi yang pernah diukir pahlawan bola bagi masyarakat Jepara tersebut.

Stadion Kamal Djunaedi adalah sebuah stadion multi guna yang terletak di Jepara, Indonesia. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan - pertandingan sepak bola dan merupakan markas dari Persijap Jepara. Kapasitas stadion ini adalah 10.000 orang.

Stadion Kamal Djunaedi tak memenuhi syarat, mereka pun bersiap boyongan ke Stadion Gelora Bumi Kartini. ”Stadion itu berjarak 1 km sebelah utara Kamal Djunaedi.

Stadion ini memiliki sarana dan prasarana memadai.Ruang ganti, kamar mandi, hingga toilet dalam kondisi representatif,” kata Manajer Persijap Jepara Edi Sujatmiko. Edi hanya dipusingkan mengenai finansial.”Jadi,sulit bagi Persijap ketika ada persyaratan harus menanggalkan kebiasaan tersebut,”tambah Edi



(dari berbasgai sumber)

Komunitas Fotografi Jepara - KFJ

0 komentar




JFC (jepara Fotografer Club) berubah menjadi KOMUNITAS FOTOGRAFI JEPARA(KFJ) .



Di resmikan pada tanggal 10 Januari 2010.
bagi yg berminat silahkan bergabung,kritik n sarannya kawand.


Visi dan Misi:
- Memperkenalkan wajah jawa tengah 'khususnya jepara
bumi kartini' dan sekitarnya kepada dunia melalui karya
Fotografi.
- Mempromosikan kekayaan tempat-tempat wisata
menarik yang ada di jepara melalui karya Fotografi.
- Mengenalkan kepada masyarakat luas tentang
Fotografi.
- Mendidik masyarakat untuk mencintai Fotografi,baik itu
yang masih belajar maupun yang sudah mahir...
- Menghimpun semua Fotografer yang ada dijepara untuk
sama2 memajukan jepara melalui karya Fotografi.



Bagi yang hobby dunia fotografi silakan bergabung di group ini, dan kirimkan karya foto2 terbaik anda. Untuk apa foto anda disimpan dan hanya dinikmati sendiri, tentu anda akan puas bila hasil karya foto anda bisa dinikmati oleh banyak orang.

selamat datang di dunia fotografi semoga kita bisa saling berbagi ilmu fotografi dan bisa saling berkenalan. Karena di atas langit masih ada langit....


*gabung di grup ni',
mari perkenalkan budaya jepara lewat fotography'....
bagi yg pnya poto2 tmpt2 menarik n gaul daerah jepara, kirim ja dgroup ni.

Grup terbuka untuk Fotografer dan penikmat seni fotografi.
Foto-foto yang dimasukkan ke dalam grup ini "tidak boleh" mengandung unsur sara dan pornografi.
Model release menjadi tanggungjawab sang fotografer.


*penggunaan olah digital harus dgunakan seperlunya saja'.
tidak lebih tidak kurang'
fotograper adalah 'painter of light', jadi melukisalah dgn cahaya'. bkn potosop.masalahnya jaman sekarang bnyk fotograper yg serius blajar potosop, daripada fotografi.


*sorry copas dari grup KFJ


PS ::
Jumlah Anggota :: 773 orang ( 20 maret 2010 )
Moderator diskusi :: Didiet Saputro
Ketua :: Nabshir Susilo
Wakil Ketua :: Yusuf Cezar S
Admin 1 :: Rifqy Roosdhani
Admin 2 :: Agung Setyo Nugroho
Sekertaris 1 :: Widhi Soockin Sudah Yakin
Sekertaris 2 :: Muhammad Mirza Syarif
Pelaksana harian 1 :: Anis Hartanto
Pelaksana harian 2 :: Oelil EdiTion
Pelaksana harian 3 :: Isal Ahmad Menyebalkan
Bendahara 1 :: Mariska Herdianti
Bendahara 2 :: Novita Anggraini
Seksi perlengkapan 1 :: Ratiih Barton
Seksi perlengkapan 2 :: Sarah Putrine Pak Bani
Seksi perlengkapan 3 :: Syarif Blue Hc
Seksi perlengkapan 4 :: Netta Dianisa
Seksi perlengkapan 5 :: Jhoe Hand

mata kadang enggan berteman..

0 komentar


Insomnia atau Susah Tidur , sekarang menjadi penyakit yang sangat sering dijumpai
dan ternyata saya juga terkena penyakit ini
sebenernya ini bukan penyakit sih ..
kata dokter saya ini cuma GEJALA ..
tapi gejalanya ituuuu..
gejala karena adanya permasalahan psikologis..
karna itu saya cepet" ke dokter buat meriksain ini penyakit ..
katanya "untung blom parah"
dari dokter itu saya dikasih 16 butir obat tidur ( 3x1 )
obatnya manjur ! sebelumnya saya gak bisa tidur 2 hari 2 malem ..
dan waktu siangnya gak ngerasa ngantuk sama sekali ..
tapi malam itu ( 3 maret 2010 ) saya tertidur pulaas sekali ditangah"hujan lebat, hehe.

hm ..
ini saya ceritakan sedikit tentang INSOMNIA deh ..
insomnia itu gejala kelainan waktu tidur kaya susah banget buat tidur atau mau tidur tapi tuh mata gak bisa kompromi ( menyebalkan bukan !? )
gejala ini BIASAnya waktu kita bangun ada gangguan fungsional kaya ngantuk , gak konsen , dan lain lain :O

disini , medis sama psikologis diperlukan . salah satunya terapi psikologis yang efektif yaitu terapi kognitif , di terapi itu kita ( sebagai pasien insomnia ) diajarin buat benerin kebiasan tidur sama ngilangin asumsi yang kontra-produktif soal tidur ..

rata" penderita insomnia tergantung banget sama obat tidur ato obat penenang biar bisa istirahat ( seperti saya gini deh ) ..
semua obat sedatif punya potensi buat nyebab'in ketergantungan psikologis bahwa "tidak bisa tidur tanpa obat"an tersebut"


pernah denger , ada survei gitu di Amerika ..

katanya kalo kita tidur skitar 7 jam per-malem , kita punya tingkat kematian rendah ( amien )

kebalikannya kalo kita tisur kurang dari 6 jam ato lebih dari 8 jam , tingkat kematian kita TINGGI sekali, ini bisa ningkatin angka kematian sebesar 15%

abis ngontrol durasi tidur sama insomnia , make pil tidur juga ada kaitannya sama peningkatan angka kematian..


mengerikan atau menakutkan ini ? hmmm..

makanya mulai dari kecil jangan suka begadang ..

jadinya kaya gini deh ..

salah dikit ningkatin angka kematian , huhu..



saat-saat indah di pertengahan..

0 komentar


we are ::
*N-ky
*Varra
*Emmy
*Lou



On Sunday morning , all the students of 9E and 9F grader were gathered at the school . We would go to Widya Wisata . Before we started we must gather first . We must wait a minute for Mr.Bagio . Fortunately , Mr.Bagio had come and gave an instruction for Widya Wisata and took a pray .

in front of SEMPESARA or SMP 1 Jepara

After all of student were ready , we set outfrom the school .. oh , wonderful ! we went to widya wisata by “dokar” . We were very happy but the dokar was not comfortable for emi , she always made a noise T.T

Varra and N-ky ascend the DOKAR :))

At the first moment , we visited a Mantingan Mosque . All of us prayed for dhuha and istighosah at the musque . After we finished to pray and istighosah we began to take some pictures about a relief . The mosque was very beautiful and wonderful .

when students did istigosah, we did not participate, but took a pictures

haha :D

*girls who wear the veil is Maudy, N-ky's girlfriend

At the second moment , we visited a relief of mulyoharjo street . To the Mulyoharjo we also went by the dokar . There is a lot of different kinds of wood carvings . We were very impressed to see it . We interviewed two exiting craftmen around it , to get information and make a Widya Wisata report . Of many kinds wood carvings , we were only interested in carving “a sad face” and “an amazing large tree roots” . After we got the information , we needed to go to object .

a sad face :'(

an amazing large tree roots

It is not far long before we arrived at the third object “Gudang Sawo” . There is a house that is very beautiful carvings and has three dimensions . We asked someone who make a picture a very good wall , every detail we asked him . It made him full of patience for good result and high priced . After that , we went to the fourth object immediately , because it was getting hot .

Ramayana story

After that we got to the fourth object “Museum Kartini” . There are things that have historical objects of our heroes “Ibu kita KARTINI” . There we were guided by a guide who really know the history about “Mrs.Kartini” . All of us shared a brief history of the birth and life of the mother was still alive Kartini long .

the guide gave intructions

Our class president is a little crazy :b

his name is Sabiludyn Raka Pradikta

In every room there were many heritage museum which in former times used by kartini and hisfamily . The most amazing , we saw the skeleton of a “Joko Tuwo” . It is very large fish .

*sorry , i did'nt take the Joko Tuwo pictures

After we were satisfied walking around at “Museum Kartini” . We went to the square park to take rest immediately .There we ate meatballs together, it was a very exciting day .. I think I would miss that day when we parted later . Then , we came home each ..


*widya wisata aims to let the students know the culture of Jepara

*taken from the English task of class 9f

( N-ky , Varra , Emmy , LOU )



if u're missin' someone..

0 komentar




one night i stand i remind of you
our hope and dream
tears in my eyes
when you gone so fast
when i realized you know ican be perfect

i fall from you
you make me like i cant stand with you
you make me like i cant live with you
i cant hold your hand
so please dont let me down

i try to be a stronger
when i know everything over
everytime i feel
everday i think
i never see you once again

i know i cant be stronger
even i try to forget you
oh no i missing you
i need its you

so please dont make me feel like..

i keep you in my heart


i miss your smile i miss your face
i need you hear i need your hugs

in every night in everyday
like you want me to be

i miss your voice i miss your laugh
i need your hear i need your hug
in everynight in everyday

is you..


you know everything is you ..

toraja ditahun 2009..

0 komentar



Tiap daerah punya tradisi menghormati kematian. Jika di Bali kita kenal dengan istilah Ngaben, di Sumatera Utara, Sarimatua, maka di Tana Toraja dikenal dengan upacara Rambu Solo'. Persamaan dari ketiganya: ritual upacara kematian dan penguburan jenazah. Di Tana Toraja sendiri memiliki dua upacara adat besar yaitu Rambu Solo' dan Rambu Tuka. Rambu Solo' merupakan upacara penguburan, sedangkan Rambu Tuka, adalah upacara adat selamatan rumah adat yang baru, atau yang baru saja selesai direnovasi.

Rambu Solo' merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu.

Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan Islam) di kalangan orang Tana Toraja, semakin tinggi tempat jenazah tersebut diletakkan, maka semakin cepat pula rohnya sampai ke nirwana.

Upacara ini bagi masing-masing golongan masyarakat tentunya berbeda-beda. Bila bangsawan yang meninggal dunia, maka jumlah kerbau yang akan dipotong untuk keperluan acara jauh lebih banyak dibanding untuk mereka yang bukan bangsawan. Untuk keluarga bangsawan, jumlah kerbau bisa berkisar dari 24 sampai dengan 100 ekor kerbau. Sedangkan warga golongan menengah diharuskan menyembelih 8 ekor kerbau ditambah dengan 50 ekor babi, dan lama upacara sekitar 3 hari.

Tapi, sebelum jumlah itu mencukupi, jenazah tidak boleh dikuburkan di tebing atau di tempat tinggi. Makanya, tak jarang jenazah disimpan selama bertahun-tahun di Tongkonan (rumah adat Toraja) sampai akhirnya keluarga almarhum/ almarhumah dapat menyiapkan hewan kurban. Namun bagi penganut agama Nasrani dan Islam kini, jenazah dapat dikuburkan dulu di tanah, lalu digali kembali setelah pihak keluarganya siap untuk melaksanakan upacara ini.

Bagi masyarakat Tana Toraja, orang yang sudah meninggal tidak dengan sendirinya mendapat gelar orang mati. Bagi mereka sebelum terjadinya upacara Rambu Solo' maka orang yang meninggal itu dianggap sebagai orang sakit. Karena statusnya masih 'sakit', maka orang yang sudah meninggal tadi harus dirawat dan diperlakukan layaknya orang yang masih hidup, seperti menemaninya, menyediakan makanan, minuman dan rokok atau sirih. Hal-hal yang biasanya dilakukan oleh arwah, harus terus dijalankan seperti biasanya.

Jenazah dipindahkan dari rumah duka menuju tongkonan pertama (tongkonan tammuon), yaitu tongkonan dimana ia berasal. Di sana dilakukan penyembelihan 1 ekor kerbau sebagai kurban atau dalam bahasa Torajanya Ma'tinggoro Tedong, yaitu cara penyembelihan khas orang Toraja, menebas kerbau dengan parang dengan satu kali tebasan saja. Kerbau yang akan disembelih ditambatkan pada sebuah batu yang diberi nama Simbuang Batu. Setelah itu, kerbau tadi dipotong-potong dan dagingnya dibagi-bagikan kepada mereka yang hadir.

Jenazah berada di tongkonan pertama (tongkonan tammuon) hanya sehari, lalu keesokan harinya jenazah akan dipindahkan lagi ke tongkonan yang berada agak ke atas lagi, yaitu tongkonan barebatu, dan di sini pun prosesinya sama dengan di tongkonan yang pertama, yaitu penyembelihan kerbau dan dagingnya akan dibagi-bagikan kepada orang-orang yang berada di sekitar tongkonan tersebut.

Seluruh prosesi acara Rambu Solo' selalu dilakukan pada siang hari. Siang itu sekitar pukul 11.30 Waktu Indonesia Tengah (Wita), kami semua tiba di tongkonan barebatu, karena hari ini adalah hari pemindahan jenazah dari tongkonan barebatu menuju rante (lapangan tempat acara berlangsung).

Jenazah diusung menggunakan duba-duba (keranda khas Toraja). Di depan duba-duba terdapat lamba-lamba (kain merah yang panjang, biasanya terletak di depan keranda jenazah, dan dalam prosesi pengarakan, kain tersebut ditarik oleh para wanita dalam keluarga itu).

Prosesi pengarakan jenazah dari tongkonan barebatu menuju rante dilakukan setelah kebaktian dan makan siang. Barulah keluarga dekat arwah ikut mengusung keranda tersebut. Para laki-laki yang mengangkat keranda tersebut, sedangkan wanita yang menarik lamba-lamba.

Dalam pengarakan terdapat urut-urutan yang harus dilaksanakan, pada urutan pertama kita akan lihat orang yang membawa gong yang sangat besar, lalu diikuti dengan tompi saratu (atau yang biasa kita kenal dengan umbul-umbul), lalu tepat di belakang tompi saratu ada barisan tedong (kerbau) diikuti dengan lamba-lamba dan yang terakhir barulah duba-duba.

Jenazah tersebut akan disemayamkan di rante (lapangan khusus tempat prosesi berlangsung), di sana sudah berdiri lantang (rumah sementara yang terbuat dari bambu dan kayu) yang sudah diberi nomor. Lantang itu sendiri berfungsi sebagai tempat tinggal para sanak keluarga yang datang nanti. Karena selama acara berlangsung mereka semua tidak kembali ke rumah masing-masing tetapi menginap di lantang yang telah disediakan oleh keluarga yang sedang berduka.

Iring-iringan jenazah akhirnya sampai di rante yang nantinya akan diletakkan di lakkien (menara tempat disemayamkannya jenazah selama prosesi berlangsung). Menara itu merupakan bangunan yang paling tinggi di antara lantang-lantang yang ada di rante. Lakkien sendiri terbuat dari pohon bambu dengan bentuk rumah adat Toraja. Jenazah dibaringkan di atas lakkien sebelum nantinya akan dikubur. Di rante sudah siap dua ekor kerbau yang akan ditebas.

Setelah jenazah sampai di lakkien, acara selanjutnya adalah penerimaan tamu, yaitu sanak saudara yang datang dari penjuru tanah air. Pada sore hari setelah prosesi penerimaan tamu selesai, dilanjutkan dengan hiburan bagi para keluarga dan para tamu undangan yang datang, dengan mempertontonkan ma'pasilaga tedong (adu kerbau). Bukan main ramainya para penonton, karena selama upacara Rambu Solo', adu hewan pemamah biak ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu.

Selama beberapa hari ke depan penerimaan tamu dan adu kerbau merupakan agenda acara berikutnya, penerimaan tamu terus dilaksanakan sampai semua tamu-tamunya berada di tempat yang telah disediakan yaitu lantang yang berada di rante. Sore harinya selalu diadakan adu kerbau, hal ini merupakan hiburan yang digemari oleh orang-orang Tana Toraja hingga sampai pada hari penguburan. Baik itu yang dikuburkan di tebing maupun yang di patane' (kuburan dari kayu berbentuk rumah adat).